PROTEIN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
A.
PENGERTIAN PROTEIN
Protein adalah penyusun
kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan hanya sekedaar bahan
simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat dan lemak.Tetapi juga berperan
penting dalam fungsi kehidupan.
B.
STRUKTUR KIMIA PROTEIN
Protein adalah senyawa organik kompleks yang
tersusun atas unsur Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N) dan
kadang-kadang mengandung zat Belerang(S),dan Fosfor(P).
Protein merupakan
makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap Polimer tersusun
atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-masing asam amino mengandung satu atom Karbon(C) yang
mengikat satu atom Hidrogen(H),satu gugus amin(NH2),satu gugus
karboksil(-COOH),dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam
amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan Peptida adalah
ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino
lain yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai panjang ini
disebut protein (Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia
disintesis di dalam ribosom.Setelah disintesis,protein
mengalami”pematangan”menjadi protein yang lebih kompleks.
Asam amino yang
diperlukan tubuh ada 20 macam.sepuluh diantaranya sangat penting bagi
pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat dalam tubuh,sehingga
harus didapatkan dari luar tubuh.Asam amino itu disebut asam amino esensial.selain
asam amino esensial terdapat juga asam emino non-esensial.Asam amino
non-esensial merupakan asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh
manusia.Bahan bakunya berasal dari asam amino lainnya.Namun ada juga yang
mengatakan bahwa asam amino terbagi menjadi 3,ditambah dengan asam amino
semiesensial.Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat
menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial.
Struktur yang dimiliki
protein jauh lebih kompleks dibandingkan dengan struktur karbohidrat. Struktur
ini memegang peranan penting dalam menentukan aktivitas biologisnya. Struktur
protein dapat dibedakan menjadi empat tingkatan yaitu struktur primer,
sekunder, tersier dan kuarterner.
Protein mempunyai
struktur yang spesifik dan kompleks. Struktur protein memegang peranan penting
dalam menentukan aktivitas biologisnya. Protein tidak hanya bervariasi dalam
jumlah dan urutan asam amino, tetapi juga dalam alur rantai peptidanya. Rantai
itu mungkin lurus, membelok, memutar, melilit dan melipat dalam tiga dimensi.
Berdasarkan alur tersebut, protein dapat dibagi sebagai berikut:
1.
Struktur Primer
Struktur
primer merupakan urutan-urutan asam amino yang menyusun protein melalui ikatan
peptida. Urutan asam amino akan menentukan fungsi suatu protein. Struktur
primer berupa rantai pendek dari asam amino dan dianggap lurus. Protein pertama
yang berhasil ditentukan struktur primernya adalah insulin, yaitu hormon yang
berfungsi mengatur kadar gula darah
2. Struktur Sekunder
Struktur
sekunder berkaitan dengan bentuk dari berbagai rangkaian asam amino pada
protein, oleh ikatan hidrogen antara atom hidrogen dari gugus amino dengan atom
oksigen dari gugus karboksil. Struktur sekunder merupakan rangkaian lurus
(struktur primer) dari rantai asam amino. Namun, karena setiap gugus mengadakan
ikatan hidrogen, rantai polipeptida menggulung seperti spiral (alfa helix),
lembaran kertas continues form (beta-pleated sheet), atau triple helix.Struktur
Sekunder
3. Struktur Tersier
Struktur
tersier protein merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu protein. Struktur
tersier terbentuk jika rangkaian heliks (struktur sekunder) menggulung atau
melipat karena adanya tarik-menarik antarbagian polipeptida sehingga membentuk
satu subunit protein tertentu yang disebut struktur tersier. Bentuk tiga
dimensi protein sangat berperan dalam menentukan fungsi biologis protein
tersebut.
4. Struktur Kuartener
Sebagian
protein hanya mengandung rantai tunggal polipeptida, tetapi ada juga yang
disebut protein oligomer, yaitu protein yang terdiri dari dua atau lebih rantai
polipeptida. Sebagai contoh, hemoglobin yang mempunyai empat rantai.
Masing-masing rantai merupakan satu subunit protein. Susunan subunit dalam
protein oligomer disebut struktur kuartener. Struktur kuarterner terbentuk jika
antarsubunit protein (dari struktur tersier) berinteraksi membentuk struktur
kuarterner. Struktur kuartener mempunyai molekul yang sangat besar.
Setiap protein mempunyai bentuk tiga dimensi
tertentu. Jadi, semua molekul hemoglobin, sebagai contoh, mempunyai bentuk tiga
dimensi yang sama. Bentuk tiga dimensi protein sangat berperan dalam menentukan
fungsi biologis protein tersebut. Sering kali suatu molekul organik bukan
protein terikat pada rantai polipeptida dalam struktur tersiernya, suatu
polipeptida yang terdiri dari 153 residu asam amino terikat pada satu unit
heme.
Sebagian protein hanya mengandung rantai
tunggal polipeptida, tetapi yang lain, yang disebut protein oligomer, terdiri
dari dua atau lebih rantai. Sebagai contoh, hemoglobin mempunyai empat rantai.
Masing-masing rantai merupakan satu subunit protein. Susunan subunit-subunit
dalam protein oligomer disebut struktur kuarterner.
Dua molekul asam amino dapat berpolimerisasi
kondensasi dengan melepas molekul H2O sebagai berikut.
Ikatan yang mengikat dua molekul asam amino
itu disebut ikatan peptida, dan senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.
Contoh :
Jika suatu larutan protein, misalnya putih
telur dipanaskan secara perlahanlahan sampai kira-kira 60-70ºC, lambat laun
larutan menjadi keruh dan akhirnya mengalami koagulasi. Larutan tidak dapat
larut lagi meskipun didinginkan. Perubahan seperti ini disebut denaturasi
protein. Denaturasi protein adalah perubahan struktur protein yang diakibatkan
adanya pemanasan perlahanlahary perubahan pH yang ekstrim atau pengguncangan
yang intensif.
Asam
Amino
Asam amino merupakan
golongan senyawa hidrokarbon yang mengandung gugus karboksil (-COOH) dan satu gugus amina (-NH2). Asam amino dalam
protein disebut juga asam alfa amino, karena gugus amino terikat pada atom C
alfa (yaitu atom karbon yang terikat langsung pada gugus karboksil). Gugus
karboksil (-COOH) memberikan sifat asam dan gugus amina (-NH2) memberikan sifat
basa.
Gugus -R pada setiap
asam amino berperan dalam menentukan struktur, kelarutan, dan fungsi biologis
protein. Ada dua jenis gugus -R, yaitu:
Gugus Nonpolar:
merupakan hidrokarbon dan bersifat hidrofobik (menolak air atau tidak larut
dalam air).
Gugus Polar: mengandung
gugus seperti -NH2, -OH, -COOH, yang bersifat hidrofilik (larut dalam air).
Asam amino dapat
dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial.
Asam amino esensial:
asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh (harus disuplai dari luar).
Yang termasuk asam amino esensial adalah:
- Histidin
- Arginin
- Valin
- Leusin
- Isoleusin
- Treonin
- Triptofan
- Metionin
- Fenilalanin
- Lisin
Asam
amino nonesensial: asam
amino yang dapat disintesis dalam tubuh. Yang termasuk asam amino nonesensial
adalah:
- Glisin
- Alanin
- Serin
- Glutamin
- Tirosin
- Prolin
- Asparagin
- Aspartat
- Sistein
- Asam glutamat
Asam amino memiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
Bersifat amfoter, yaitu
memiliki gugus asam dan gugus basa.
Bersifat optis aktif,
kecuali glisin. Sifat optis aktif yaitu, karena asam amino minimal memiliki
satu atom karbon asimetris yaitu atom karbon alfa.
Dapat membentuk ion
zwitter yaitu ion ganda atau bermuatan positif maupun negatif, dalam air atau
dalam lingkungan dengan pH netral.
C.
PEMBAGIAN PROTEIN
Berdasarkan
macam asam amino yang menyusun polipeptid,Protein dapat digolongkan
menjadi3,Yaitu:
1.Protein
Sempurna
Protein
sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino lengkap,baik macam
maupun jumlahnya.Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur.Pada
umumnya protein hewan adalah Protein Sempurna
2.Protein
Kurang Sempurna
Protein
kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino lengkap,tetapi
beberapa diantaranya jumlahnya sedikit.Protein ini tidak dapat mencukupi
kebutuhan pertumbuhan,Namun hanya dapat mempertahankan kebutuhan jaringan yang
sudah ada.Contohnya Protein lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada
gandum.
3.Protein
Tidak Sempurna
Protein
tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit
mengandung asam amino esensial.Protein ini tidak dapat mencukupi untuk
pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang telah ada.Contohnya Zein pada
jagung dan beberapa protein yang berasal dari tumbuhan.
Berdasarkan
bentuknya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein serabut dan protein
globular.
1. Protein serabut,
mempunyai ciri-ciri:
·
serabut panjang dan tidak berlipat
menjadi globulal,
·
tidak larut dalam air,
·
mempunyai fungsi struktural
ataupelindung, dan
·
mempunyai sedikit struktur tersier atau
tidak sama sekali.
Contoh : kolagen, fibroin, keratin, miosin,
aktin, serta fibrin.
2. Protein globular,
mempunyai ciri-ciri:
·
merupakan protein yang sangat besar,
·
memiliki struktur tersier dan terkadang
struktur kuartener yang kompleks, yang tergabung dan terlipat membentuk suatu
globular atau bulatan, dan
·
umumnya larut dalam air dan mudah
berdifusi.
Contoh
: enzim, antibodi (imunoglobulin), protein transpor (hemoglobin), protein
penyimpanan (kasein dan albumin).
Berdasarkan
fungsi biologinya, protein dapat digolongkan menjadi tujuh golongan:
1. Protein struktur,
berperan sebagai penyangga, untuk memberikan struktur biologi kekuatan /
perlindungan.
Contoh : kolagen, keratin, dan fibroin.
2. Protein nutrien
dan penyimpan,berfungsi sebagai cadangan makanan.
Contoh : ovalbumin pada telur, dan kasein pada susu.
2. Protein pengatur,
berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Contoh
: hormon
3. Protein transpor,
yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. Contoh : hemoglobin
4. Protein kontraktil,
yang memberikan kemampuan pada organisme ntuk mengubah bentuk atau bergerak
Contoh : aktin dan miosin.
3. Enzim,
berfungsi sebagai biokatalis.
Contoh : tripsin dan ribonuklease.
4. Antibodi,
berfungsi melindungi organisme terhadap serangan penyakit.
Klasifikasi
protein pada biokimia didasarkan atas fungsi biologinya.
1.
Enzim
Merupakan
golongan protein yang terbesar dan paling penting. Kira-kira seribu macam enzim
telah diketahui, yang masing-masing berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia
dalam jasad hidup. pada jasad hidup yang berbeda terdapat macam jenis enzim
yang berbeda pula. Molekul enzim biasanya berbentuk bulat (globular), sebagian
terdiri atas satu rantai polipeptida dan sebagian lain terdiri lebih dari satu
polipeptida.
Contoh
enzim: ribonuklease, suatu enzim yang mengkatalisa hidrolisa RNA (asam
poliribonukleat); sitokrom, berperan dalam proses pemindahan electron; tripsin;
katalisator pemutus ikatan peptida tertentu dalam polipeptida.
2.
Protein
Pembangun
Protein
pembangun berfungsi sebagai unsure pembentuk struktur.
Beberapa
contoh misalnya: protein pembukus virus, merupakan selubung pada kromosom;
glikoprotein, merupakan penunjang struktur dinding sel; struktur membrane,
merupakan protein komponen membrane sel; α-Keratin, terdapat dalam kulit, bulu
ayam, dan kuku; sklerotin, terdapat dalam rangka luar insekta; fibroin,
terdapat dalam kokon ulat sutra; kolagen, merupakan serabut dalam jaringan
penyambung; elastin, terdapat pada jaringan penyambung yang elastis (ikat
sendi); mukroprotein, terdapat dalam sekresi mukosa (lendir).
3.
Protein
Kontraktil
Protein
kontraktil merupakan golongan protein yang berperan dalam proses gerak. Sebagai
contoh misalnya; miosin, merupakan unsure filamen tak bergerak dalam myofibril;
dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu cambuk).
4.
Protein
Pengankut
Protein
pengangkut mempunyai kemampuan mengikat molekul tertentu dan melakukan
pengangkutan berbagai macam zat melalui aliran darah. Sebagai contoh misalnya:
hemoglobin, terdiri atas gugus senyawa heme yang mengandung besi terikat pada
protein globin, berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam darah
vertebrata; hemosianin, befungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam darah
beberapa macam invertebrate; mioglobin, sebagai alat pengangkut oksigen dalam
jaringan otot; serum albumin, sebagai alat pengangkut asam lemak dalam darah;
β-lipoprotein, sebagai alat pengangkut lipid dalam darah; seruloplasmin,
sebagai alat pengangkut ion tembaga dalam darah.
5.
Protein
Hormon
Seperti
enzim, hormone juga termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh misalnya:
insulin, berfungsi mengatur metabolisme glukosa, hormone adrenokortikotrop,
berperan pengatur sintesis kortikosteroid; hormone pertumbuhan, berperan
menstimulasi pertumbuhan tulang.
6.
Protein
Bersifat Racun
Beberapa
protein yang bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi yaitu misalnya: racun
dari Clostridium botulimum, menyebabkan keracunan bahan makanan; racun ular,
suatu protein enzim yang dapat menyebabkan terhidrolisisnya fosfogliserida yang
terdapat dalam membrane sel; risin, protein racun dari beras.
7.
Protein
Pelindung
Golongan
protein pelindung umumnya terdapat dalam darah vertebrata. Sebagai contoh
misalnya: antibody merupakan protein yang hanya dibentuk jika ada antigen dan
dengan antigen yang merupakan protein asing, dapat membentuk senyawa kompleks;
fibrinogen, merupakan sumber pembentuk fibrin dalam proses pembekuan darah;
trombin, merupakan komponen dalam mekanisme pembekuan darah.
8.
Protein
Cadangan
Protein
cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh. Sebagai
contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein yangterdapat dalam putih telur;
kasein, merupakan protein dalam biji jagung.
D.
FUNGSI PROTEIN
Protein yang membangun
tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang berfungsi
sebagai enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional.
Protein struktural
pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidupContoh
protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti
sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel.Ada juga protein
yang tidak bersenyawa dengan komponen struktur tubuh,tetapi terdapat sebagai
cadangan zat di dalam sel-sel makhluk hidup.Contoh protein
seperti ini adalah protein pada sel telur ayam,burung,kura-kura dan penyu.
Semua jenis protein
yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang siap
diserap di usus halus,yaitu berupa asam amino-asamamino.Asam amino-asam amino
yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam
tubuh,untuk:
·
Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti
hormon,zat antibodi,dan organel sel lainnya
·
Perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur
sel,jaringan dan organ tubuh
·
Sebagai sumber energi,setiap gramnya akan menghasilkan
4,1 kalori.
·
Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh,misalnya
sebagai enzim(protein mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia
kehidupan)
·
Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan
tubuh.Sebagai senyawa penahan/bufer,protein berperan besar dalam menjaga
stabilitas pH cairan tubuh.Sebagai zat larut dalam cairan tubuh,protein
membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
·
Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan
zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh
Kekurangan protein di
dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit.Seperti
kwashiorkor,anemia,radang kulit,dan busung lapar yang disebut juga
hongeroedem.Karena terjadinya edema(pembengkakan organ karena kandungan cairan
yang berlebihan) pada tubuh.
Manfaat
Protein Bagi Tubuh
Manfaat protein untuk tubuh sangat besar.
Kandungan protein dalam tubuh manusia mencapai 1/6 dari berat tubuh manusia.
Protein sangat penting untuk perkembangan setiap sel dalam tubuh dan juga untuk
menjaga kekebalan tubuh.
Sebagai salah satu gizi yang sangat dibutuhkan
oleh manusia, protein sangat penting di masa pertumbuhan. Asupan protein yang
cukup juga dapat membantu dalam proses penyembuhan luka, regenerasi sel hingga
mengatur kerja hormon dan enzim dalam tubuh.
Protein juga memiliki fungsi utama untuk
membentuk jaringan pada tubuh dengan kandungan asam aminonya. Kekurangan
protein pada anak-anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan. Selain itu,
kekurangan protein juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit seperti misalnya
kwashiorkor dan marasmus.
Kwashiorkor biasanya diderita oleh bayi dan
anak pada usia enam bulan sampai tiga tahun. Ciri anak yang terkena penyakit
ini diantaranya mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan, memiliki wajah
yang sembab dan otot yang kendur, muka seperti bulan, serta rambut yang
kemerahan dan rapuh.\
Jika penderita kwashiorkor yang tidak
kelihatan kurus, maka pada penderita penyakit marasmus, biasanya terlihat
sangat kurus dan tampak lebih tua dari pada usia sebenarnya. Penyakit ini
terjadi pada anak yang menderita kekurangan kalori dan protein.
Untuk itulah penting bagi Anda dan keluarga
untuk tetap memperhatikan asupan gizi setiap harinya. Protein dapat Anda
peroleh pada makanan yang mungkin sehari-harinya Anda temukan atau bahkan Anda
konsumsi.
Beberapa sumber protein diantaranya adalah
susu, daging, ikan, telur, jagung, kentang, tumbuhan yang berbiji. Protein juga
terbagi menjadi dua, yakni protein nabati dan hewani. Keduanya sama pentingnya
bagi tubuh.
Protein hewani adalah protein yang berasal
dari hewan. Bahan makanan yang mengandung protein ini diantaranya adalah
daging, telur, dan susu hewan. Sedangkan protein nabati adalah protein yang
berasal dari tumbuhan, seperti buah-buahan dan kacang.
Meski protein sangat diperlukan bagi tubuh,
namun asupan nutrisi lainnya pun harus tetap Anda diperhatikan. Pastikan asupan
protein Anda sehari-hari tercukupi untuk mendapatkan manfaat protein yang
maksimal.
Fungsi
protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak dari proses
pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung di dalam
tubuh kita
1. Sebagai
Enzim
Hampir
semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul
spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi
transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi
kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam
sistem biologis.
2. Alat
Pengangkut dan Penyimpan
Banyak
molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh
protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam
eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Pengatur
pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena
adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
3. Penunjang
Mekanis
Kekuatan
dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu protein
berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau
imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein
khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang
masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.
4. Media
Perambatan Impuls Syaraf
Protein
yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin, suatu
protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel
mata.
5. Pengendalian
Pertumbuhan
Protein
ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi
bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hidrolisis
Protein
Suatu polipeptida atau
protein dapat mengalami hidrolisis jika dipanaskan dengan asam klorida pekat,
sekitar 6 M. Dalam hal ini, ikatan peptida diputuskan sehingga dihasilkan asam
amino-asam amino bebas. Dalam tubuh manusia atau hewan, hidrolisis polipeptida
atau protein terjadi karena pengaruh enzim.
Ikatan peptida yang
membangun rantai polipeptida dalam protein dapat diputus (dihidrolisis) menggunakan
asam, basa, atau enzim. Pemecahan ikatan peptida dalam kondisi asam atau basa
kuat merupakan proses hidrolisis kimia dan pemecahan ikatan peptida menggunakan
enzim merupakan proses hidrolisis biokimia. Reaksi hidrolisis peptida akan
menghasilkan produk reaksi yang berupa satu molekul dengan gugus karboksil dan
molekul lainnya dengan gugus amina
B.
Denaturasi
Protein
Denaturasi
protein adalah kondisi di mana struktur sekunder, tersier maupun kuartener dari
suatu protein mengalami modifikasi tanpa ada pemecahan ikatan peptida. Jika
suatu larutan protein, misalnya albumin telur, dipanaskan secara perlahan-lahan
sampai kira-kira 60-70C, lambat laun larutan itu akan menjadi keruh dan
akhirnya mengalami koagulasi atau penggumpalan. Protein yang telah terkoagulasi
tidak dapat larut lagi pada pendinginan. Perubahan seperti itu disebut
denaturasi protein. Denaturasi protein juga dapat disebabkan perubahan pH yang
ekstrim oleh beberapa zat pelarut seperti alkohol atau aseton, beberapa zat
terlarut seperti urea, lalu oleh detergen, logam berat, ataupun oleh
pengguncangan yang intensif.
Protein yang
terdenaturasi memiliki struktur yang tidak teratur, sehingga menyebabkan
perubahan yang drastis dalam molekul protein dan membuat protein hampir selalu
kehilangan fungsi biologisnya. Dari penelitian terhadap protein yang
terdenaturasi, diketahui bahwa struktur primer protein (rangkaian urutan asam
amino) tidak ada yang rusak, sedangkan struktur protein yang rusak adalah
struktur sekunder, struktur tersier, atau struktur kuartenernya. Secara
singkat, ikatan peptida dalam struktur utama tidak terhidrolisis, tetapi
struktur heliks protein hilang.
Maka dapat
disimpulkan bahwa denaturasi protein adalah pecahnya ikatan-ikatan dalam
protein yang mengakibatkan protein menjadi terurai dan tidak bisa kembali ke
kondisi awal.
Faktor
yang dapat menyebabkan denaturasi protein adalah:
1. Panas
Contohnya
adalah merebus atau menggoreng telur, di mana putih telur akan berubah dari tak
berwarna menjadi berwarna putih saat
dipanaskan.
2. Goncangan
Contohnya
telur yang dikocok dengan mixer akan berubah strukturnya.
Penambahan
bahan kimia
3.
Derajat
Keasaman
Contohnya
pada pH yang ekstrim, yaitu di mana lingkungan dengan konsentrasi asam atau basa yang kuat,
sehingga protein lebih efektif terdenaturasi (seperti cara kerja enzim).
4. Aktifitas
biologi
Contohya
adalah telur busuk, di mana protein diubah menjadi senyawa lain oleh bakteri
atau mikroorgaisme lain.
C.
Uji
Pengenalan Protein
1. Uji
Biuret
Uji
Biuret positif bagi semua zat yang mengandung ikatan peptida. Zat yang akan
diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan CuSO4 encer. Jika
terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung ikatan peptida.
2. Uji
Xantoproteat
Uji Xantoproteat adalah uji terhadap protein
yang mengandung gugus fenil (inti benzena). Jika protein mengandung cincin
benzena, maka jika dipanaskan dengan asam nitrat pekat akan terbentuk warna
kuning yang kemudian menjadi jingga jika ditetesi larutan NaOH.
3. Uji
Belerang
Adanya unsur belerang dalam protein dapat
ditunjukkan sebagai berikut. Mula-mula larutan protein dengan larutan NaOH 6 M
dipanaskan, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan timbel asetat. Jika
terbentuk endapan hitam (PbS), berarti menunjukkan adanya belerang dalam
protein.
D.
Proses Pencernaan Protein Dalam Tubuh
Protein
dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan
sayur-sayuran.Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang aktif
pada pH 2-3 (suasana asam).
Pepsin mampu
mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.Salah satu hal
terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk
mencerna kolagen.Kolagen merupakan bahan daasar utama jaringan ikat pada
kulit dan tulang rawan.
Pepsin
memulai proses pencernaan Protein.Proses pencernaan yang dilakukan pepsin
meliputi 10-30% dari pencernaan protein total.Pemecahan protein ini merupakan
proses hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.
Sebagian
besar proses pencernaan protein terjadi di usus.Ketika protein meninggalkan
lambung,biasanya protein dalam bentuk proteosa,pepton,dan polipeptida
besar.Setelah memasuki usus,produk-produk yang telah di pecah sebagian besar
akan bercampur dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim
proteolitik,seperti tripsin,kimotripsin,dan peptidase.Baik tripsin maupun
kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida kecil.Peptidase
kemudian akan melepaskan asam-asam amino.
Asam amino
yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu penyerapan melalui
dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel,dan hasil sintesis asam amino
dalam sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari
proses penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam
jaringan.dala hal ini hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino
dalam darah.
Kelebihan
protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan dirombak di dalam hati
menjadi senyawa yang mengandung unsur N,seperti
NH3 (amonia) dan NH4OH (amonium hidroksida),serta senyawa
yyang tidak mengandung unsur N.Senyawa yang mengandung unsur N akan disintesis
menjadi urea.Pembentukan urea berlangsung di dalam hati karena hanya sel-sel
hati yang dapat menghasilkan enzim arginase.Urea yang dihasilkan tidak
dibutuhkan oleh tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju ginjal
laul dikeluarkan melalui urin.sebaliknya,senyawa yang tidak mengandung unsur N
akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak,sehingga dapat
di oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.





BAB
III
PENUTUP
Demikianlah makalah
yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah
wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan
lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.
Dan
kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah
motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya membuat
makalah ini mempunyai arti penting yang sangat mendalam.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kesimpulan
Protein adalah
penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan hanya sekedaar
bahan simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat dan lemak.Tetapi juga
berperan penting dalam fungsi kehidupan.
Kritik
.............................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Saran
.............................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Daftar
Pustaka
Haryadi.
1990. Ilmu Kimia An3alitik Dasar. PT. Gramedia: Jakarta.
Shvehla,
G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Makro dan Semimikro I. PT. Kalman
Media
Pustaka: Jakarta.2
http://lisadyprotein.blogspot.com/
http://www.membuatblog.web.id/2010/03/fungsi-protein.html
Melindacare.
2012. Manfaat Protein Untuk Tubuh. Pada link:
http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1746_Manfaat-Protein-Untuk-Tubuh-
Munthe, Fernando. 2013. Lemak dan Protein.
Pada link:
http://munthefernando9.blogspot.com/2013/03/makalah-kimia-lemak-dan-protein_8.html
Mulyani. 2010. Karbohidrat, Lemak, Protein.
Pada Link: http://mulyani-mulmul.blogspot.com/2010/10/makalah-kimia-karbohidrat-lemak-protein.html
Retnowati, Priscilla. 2009. Seribu Pena Kimia
Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas
XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Klasifikasi
protein pada biokimia didasarkan atas fungsi biologinya.
Komentar
Posting Komentar