MSDS


MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
LABORATOSIUM KIMIA ANALISIS


Lembar Data Keselamatan   
Identifikasi Bahan:
Nama Produk : Asam Fosfat
Penggunaan Bahan : Produk Farmasi.
Sifat Fisik dan Kimia:
Bentuk : Cair
Warna : Tidak Berwarna
Bau : Tidak Diketahui
 : Seperti Asam
Berat Jenis Relatif : 1,29 gr / cm3  pada 200 C
Identifikasi Bahaya:
Dapat membuat logam berkarat,
Korosi kulit,
Menyebabkan luka bakar pada kulit,
Kerusakan mata yang serius,
Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya,
Oksida fosfor dapat menyebabkan kebakaran berevolusi.
Penanganan Bahaya:
Jika tertelan : Berkumurlah, Beri air minum (paling banyak 2 gelas), Jangan mencoba menetralisir, Jangan  memancing muntah !
Jika terkena mata : Bilas secara hati-hati dengan air, segera cari bantuan medis.
Jika terhirup : Hirup udara segar. Panggil dokter.
Bahaya lain : Bantuan medis & Pusat Racun.
Tindakan Penanggulangan Kebakaran:
Gunakan tindakan pemadaman kebakaran yang sesuai untuk situasi lokal dan lingkungan sekeliling.
Saran bagi petugas pemadam kebakaran :
Jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan pelindung pernapasan. Untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian pelindung yang sesuai. Tekan gas/uap/kabut dengan semprotan air jet. Cegah air pemadam kebakaran mengkontaminasi air permukaan atau sistim air tannah.
Tindakan Terhadap Tumpahan dan Kebocoran:
Pribadi : jjangann menghhirup uap-uap, aerosol. Hindari kontak dengan bahan. Pastikan ventilasi memadai.
Lingkungan : jangan membuang ke saluran pembuangan.
Penyimpanan dan pembersihan : tutup saliran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan. Amati kemungkinan pembatasan bahan. Serap dengan bahan penyerap cairan dan penetral. Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area yang terkena.
Penyimpanan dan Penanganan Bahann:
Kehati-hatian dalam menangani secara aman : taati label tindakan pencegahan
Kondisi penyimpanan yang aman, termasuk adanya inkompatibilitas : tertutup sangat rapat. Simpan diatas

Perlindungan Diri:
Tindakan higienis : segera ganti pkaian yang terkontaminasi. Gunakan krim pelindung kulit. Cuci tangan dan muka setelah bekerja dengan bahan tersebut.
Perlindungan mata/wajah : kacamata/goggles pelindung yang pas dan ketat.
Perlindungan tangan : sarung tangan spesifikasi pada EC directive 89/686/EEC dan atandar gabungan d EN374.
Perlindungan pernapasan : filter P2 (menurut DIN 3181) untuk partikel padat dan cair bahan berbahaya.
Perlindungan lain : pakaian pelindung tahan asam.
Reaktifitas dan Stabilitas:
Stabil secara kimiawi dibawah kondisi ruangan standar (suhu kamar)
Kemungkinan reaksi berbahaya :
·         Reaksi yang hebat dapat terjadi dengan : basa, logam oxides
·         Resiko ignisi dan pembentukan gas/uap yang tidak menyala dengan :
Logam, campuran logam
·         Bentuk dapat di : hidrogen
Kondisi yang harus dihindari : pemanasan kuat.
Bahan non-kompatibel : aluminium, senyawa iron/mengandung iron, baja lunak (melepaskan hidrogen jika bereaksi dengan logam)
Informasi Toksikologi:
Informasi tentang efek toksikologis:
·         Toksisitas oral akut :
LD50  (tikus) 1530 mg/kg (IUCLID) EC No 1272/2008 lampiran 4
 bila termakan, luka bakar hebat di mulut dan kerongkongan, bahaya berlubangnya esophagus dan perut.
·         Toksisitas inhalasi akut :
LD50  (tikus) >0,85mg/I ; 1 h (RTECS)
iritasi mukosa, batuk, napas tersengal, kerusakan yang mungkin (kerusakan saluran pernapasan)
·         Toksisitas kulit akut :
LD50  (kelinci) 2740 mg/kg (IUCLID)
·         Iritasi kulit :
(kelinci) (IUCLID) mengakibatkan luka bakar.
·         Iritasi mata :
(kelinci) (IUCLID) mengakibatkan luka bakar. Menyebabkan kerusakan mata berat. Resiko kebutaan !
·         Sensitisasi :
(manusia) (IUCLID) negatif.
·         Genotoksisitas dalam tabung percobaan :
Tes Ames (IUCLID) negatif.
Informasi lain : guncangan, konvulsi/kejang-kejang.
Informasi Ekologi:
Toksisitas :
·         Keracunan untuuk ikan :
 LC50 Gambusia affins: 138 mg/I; 96 h (MSDS eksternal)
·         Keracunan bakteria:
EC50 lumpur teraktivasi: 270 mg/I(IUCLID)
Kegigihan/tingkat penguraian :
·         Daya hancur secara biologis :
Tidak menyebabkan pengurangan oksigen biologis.
Potensi penumpukan biologis :
·         Koefisiensi partisi (n-oktanol/air)         log Pow: -0,77
(dihitung)
(lit.) diperkirakan tidak ada potensi bioakumulasi
Dampak merugikan lainnya :
·         Efek biologik:
Dapat membakar kulit (kaustij)  walaupun dalam bentuk encer.
·         Efek berbahaya akibat perubahan pH
·         Iformasi lebih lanjut tentang ekogologi:
Pelepasan  ke lingkungan harus dihindarkan.
Pembuangan Limbah dan Pengangkutan:
Limbbah harus dibuang sesuai dengan petunjuk mengenai limbah 20008/98/EC serta peraturan nasional dan lokal lainnya. Tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya. Jangan dicampurkan dengan limbah lain. Tangani wadah kotor seperti produknya sendiri.
Lihat www.retrologistik.com
Peraturan pengangkutan (transportasi) dirujuk berdasarkan peraturan internasional dan dalam peraturan yang berlaku di Jerman. Penyimpangan yang kemungkinan terjadi di negara lain tidak dipertimbangkan.
Kelompok  : .............................
Kelas          : .............................
Anggota     : 1. .........................
                     2. .........................                      3. .........................
 









Sumber        : www.merck-chemicals.com
Pengerjaan  : 29/11/2012
Revisi          : 26/06/2011

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAKTERI, KAPANG DAN KHAMIR

Macam-macam Reproduksi Bakteri Macam-macam Reproduksi Bakteri-  Bakteri dapat melakukan reproduksi dengan dua cara yakni reproduksi secara aseksual dan reproduksi secara seksual. Reproduksi bakteri secara seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu, reproduksi dengan transformasi, reproduksi dengan transduksi, dan reproduksi dengan konjugasi. Berikut uraian lengkap mengenai macam-macam reproduksi bakteri. a. Reproduksi aseksual Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya. Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri. Perhatikan gambar skematik pembelahan biner sel bakteri dibawah! ...
Baca selengkapnya

PRINSIP KERJA 5S

Gambar
                      1.    YUNUS KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MAKALAH A3.4”. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas dan memahami tentang       . Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah biologi ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata, namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait, baik moril maupun materil. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis denga ketulusan hati mengucapkan terimakasih, yang pertama kepada bapak pembimbing pelajaran Kejuruan Kim...
Baca selengkapnya

MSDS

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) LABORATOSIUM KIMIA ANALISIS Lembar Data Keselamatan    Identifikasi Bahan: Nama Produk : Asam Fosfat Penggunaan Bahan : Produk Farmasi. Sifat Fisik dan Kimia: Bentuk : Cair Warna : Tidak Berwarna Bau : Tidak Diketahui   : Seperti Asam Berat Jenis Relatif : 1,29 gr / cm 3   pada 20 0 C Identifikasi Bahaya: Dapat membuat logam berkarat, Korosi kulit, Menyebabkan luka bakar pada kulit, Kerusakan mata yang serius, Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya, Oksida fosfor dapat menyebabkan kebakaran berevolusi. Penanganan Bahaya: Jika tertelan : Berkumurlah, Beri air minum (paling banyak 2 gelas), Jangan mencoba menetralisir, Jangan   memancing muntah ! Jika terkena mata : Bilas secara hati-hati dengan air, segera cari bantuan medis. Jika terhirup : Hirup udar...
Baca selengkapnya

STRUKTUR SOSIAL

Pengertian Struktur Sosial Sejak perkembangan sosiologi diterapkan sebagai suatu ilmu pengetahuan , para sosiolog telah berusaha membuat klasifikasi terhadap masyarakat. Hasil klasifikasi tersebut dibedakan antara masyarakat sederhana dengan masyarakat modern yang kompleks. Dalam perkembangannya penglasifikasian masyarakat dibedakan menjadi masyarakat tertutup dan masyarakat terbuka. Penggunaan istilah masyarakat erat hubungannya dengan nilai-nilai, norma-norma, dan kepentingan-kepentingannya. Oleh sebab itu, pengertian masyarakat tidak dapat di pisahkan dari kepribadian dan kebudayaan, karena masyarakat merupakan totalitas dari kehidupan struktur sosial.             Secara etimologis konsep struktur sosial berasal dari kata struktur yang artinya susunan, serta kata social yang dalam konteks ini diartikan masyarakat Jadi struktur sosial berarti susunan dan jalinan unsur-unsur pokok yang ada dalam masyarakat.   ...
Baca selengkapnya

PROTEIN

Gambar
BAB I PENDAHULUAN 1.        Latar Belakang A.     PENGERTIAN PROTEIN Protein  adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan hanya sekedaar bahan simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat dan lemak .Tetapi juga berperan penting dalam fungsi kehidupan. B.      STRUKTUR KIMIA PROTEIN Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur  Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N) dan kadang-kadang mengandung zat Belerang(S),dan Fosfor(P). Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-masing asam amino mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H),satu gugus amin(NH 2 ),satu gugus karboksil(-COOH),dan lain-lain(Gugus R). Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida. Ikatan Peptida adalah ika...
Baca selengkapnya