HIPOTESA




KATA
PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kelompok
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Memahami Hipotesa”.
Adapun
penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas dan memahami tentang Hipotesa.
Dalam
penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah biologi ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis
semata, namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait,
baik moril maupun materil.
Sehubungan
dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis denga ketulusan hati mengucapkan
terimakasih, yang pertama kepada bapak pembimbing pelajaran Ilmu Pengetahuan Ala, yang
kedua kepada teman-teman kelompok kami, dan yang terakhir kepada berbagai
sumber makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman yang
sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat menharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak yang menggunakan makalah ini agar makalah ini lebih baik
dan lebih lengkap serta bermanfaat.
Akhir
kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun tetap kami nantikan.

Penulis
X KA-2
Daftar isi
kata pengantar ............................................................................. 02
daftar isi ............................................................................................. 03
bab i : pendahuluan ................................................................. 04
A.
Latar
Belakang ................................................................. 04
B.
rumusan
masalah ............................................................. 04
bab ii : pembahasan .................................................................... 05
A.
Pengertian
Hipotesis .......................................................... 05
B.
Kegunaan hipotesis ............................................................ 06
C.
Jenis-jenis hipotesis ............................................................ 06
D.
Ciri-ciri hipotesis ................................................................ 07
E.
Menggali dan merumuskan hipotesis ................................ 07

F.
Menguji hipotesis ...............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin benar, atau mungkin
juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika
faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu
sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang
dikumpulkan.
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi
yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis tidak
dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan
tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil serta
problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan yang
mendahului, dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal,
ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri. Jadi dalam taraf
ini kita cukup
membuat konklusi dari persoalan-persoalan yang diajukan dalam bab sebelumnya
dan merumuskannya dalam bentuk statmen (pernyataan).
B.
Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan hipotesis?
- Apa saya ciri-ciri hipotesis?
- Apa saja jenis-jenis hipotesis?
- Apa saja kegunaan hipotesis?
- Bagaimana cara menguji hipotesis?
- Bagaimana cara menggali dan merumuskan hipotesis?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian hipotesis
Trealese
(1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan semnatara dari
suatu fakta yang dapat diamati.
Good dan
scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi
yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan
fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan
sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
Kerlinger
(1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari
hubungan antara dua atau lebih variabel[1].
Dari
arti katanya, hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya “DI
BAWAH” dan “THESA” yang artinya
“KEBENARAN” jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan
ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.
Apabila peneliti telah mendalami permasalahan
penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat
suatu teori sementara , yang kebenarannya masih perlu di uji (di bawah
kebenaran). Inilah hipotesis peneliti akan bekerja berdasarkan hipotesis.
Peneliti mengumpulkan data-datadata yang paling berguna untuk membuktikan
hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul , peneliti akan menguji apakah
hipotesis yang dirumuskan dapat naik status menjadi teas, atau sebaliknya
tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak terbukti.
Terhadap
hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni [2] :
1.
Menerima keputusan seperti apa adanya
seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian).
2.
Mengganti hipotesis seandainya melihat
tanda-tandatanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya
hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).
Untuk
mengetahui kedudukan hipotesis antara lain [3] :
1.
Perlu di uji apakah ada data yang menunjuk
hubungan variabel penyebab dan variabel akibat.
2.
Adakah data yang menunjukkan bahwa akibat yang
ada ,memang ditimbulkan oleh penyebab itu.
3.
Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada
penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat tersebut.
Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan ,
maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian.
G.E.R brurrough mengatakan bahwa penelitian
berhipotesis penting dilakukan bagi :
1.
Penelitian menghitung banyaknya sesuatu
2.
Penelitian tentang perbedaan
3.
Penelitian hubungan.
B.
Kegunaan hipotesis
Kegunaan hipotesis antara lain [4]:
1.
Hipotesis memberikan penjelasan sementara
tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu
bidang.
2.
Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan
yang langsung dapat diuji dalam penelitian.
3.
Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4.
Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan
kesimpulan penyelidikan
C.
Jenis-jenis hipotesis
Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam
penelitian antara lain :
1.
Hipotesis kerja atau alternatif ,disingkat Ha,
hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya
perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja
a)
Jika... Maka...
b)
Ada perbedaan antara... Dan... Dalam...
c)
Ada pengaruh... Terhadap...
2.
Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan
antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Rumusannya:
a)
Tidak ada perbedaan antara... Dengan...
Dalam...
b)
Tidak ada pengaruh... terhadap...
Saran untuk memperoleh hipotesis:
1.
Hipotesis induktif
Dalam prosedur induktif, penelitian merumuskan
hipotesis sebagai suatu generalisasi dari hubungan-hubungan yang diamati
2.
Hipotesis deduktif
Dalam hipotesis ini,peneliti dapat memulai
penyelidikan dengan memilih salah satu teori yang ada dibidang yang menarik
minatnya,setelah teori dipilih, ia lalu menarik hipotesis dari teori ini.
D.
Ciri-ciri hipotesis
Ciri-ciri
hipotesis yang baik:
1)
Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2)
Hipotesis harus menyatakan hubungan yang
diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel
3)
Hipotesis harus dapat diuji
4)
Hipotesis hendaknya konsistesis dengan
pengetahuan yang sudah ada.
5)
Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan
seringkas mungkin.
E.
Menggali dan merumuskan hipotesis
Dalam menggali hipotesis, peneliti harus [5]:
1)
Mempunyai banyak informasi tentang masalah yang
ingin dipecahkan dengan jalan banyak membaca literatur-literatur yang ada
hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
2)
Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan
tentang tempat-tempat, objek-objek serta hal-hal yang berhubungan satu sama
lain dalam fenomena yang sedang diselidiki.
3)
Mempunyai kemampuan untuk menghubungkan suatu
keadaan dengan keadaan lainnya yang sesuaia dengan kerangka teori ilmu dan bidang
yang bersangkutan.
Good dan scates memberikan beberapa sumber
untuk menggali hipotesis :
1)
Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam
tentang ilmu
2)
Wawasan serta pengertian yang mendalam tentang
suatu wawasan
3)
Imajinasi dan angan-angan
4)
Materi bacaan dan literatur
5)
Pengetahuan kebiasaan atau kegiatan dalam
daerah yang sedang diselidiki.
6)
Data yang tersedia
7)
kesamaan.
Sebagai kesimpulan , maka beberapa petunjuk
dalam merumuskan hipotesis dapat diberikan sebagai berikut :
1)
Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan
padat serta spesifik
2)
Hipotesis sebaiknya dinyatakan dalam kalimat
deklaraif dan berbentuk pernyataan.
3)
Hipotesis sebaiknya menyatakan hubungan antara
dua atau lebih variabel yang dapat diukur.
4)
Hendaknya dapat diuji
5)
Hipotesis sebaiknya mempunyai kerangka teori.
F.
Menguji hipotesis
Menguji hipotesis
Sesuadah hipotesis dirumuskan , hipotesis
tersebut kemudian diuji secara empiris dan tes logika.
Untuk menguji suatu hipotesis ,peneliti harus [6] :
1)
Menarik kesimpulan tentang
konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat diamati apabila hipotesis tersebut
benar.
2)
Memilih metode-metode penelitian yang mungkin
pengamatan , eksperimental, atau prosedur lain yang diperlakukan untuk
menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak.
3)
Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data
yang dapat dianalisis untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh
data atau tidak.
Komentar
Posting Komentar