CONTOH ANTISIPASI



MAKALAH A3.4
Prosedur, Resiko, Cara Pencegahan dan Cara Penanganan dalam                                            “ Percobaan  mencari dua kation dari suatu zat. Misal Pb+ dan Al+++ ”




                                                                                                                                                                                               Bagaimana cara mencari dua kation dari suatu zat. Misal Pb+ dan Al+++? Lalu apa resiko yang mungkin terjadi selama melakukan percobaan mencari dua kation dari suatu zat. Misal Pb+ dan Al+++? Bagaimana cara mencegah terjadinya resiko tersebut? Lalu bagaimana pula cara penanganan resiko tersebut bila terlanjur terjadi? Semua itu akan terjawab dimakalah ini. So, lets study together guys :) !!!
DISUSUN OLEH:
1.      Peggy gracia                                 (23)
2.      Putri mirawati                              (25)
3.      Uchik fitria                                     (34)
4.      YUNUS TRI ARDIYANSYAH               (36)

XI KIMIA ANALISIS 2
SMK NEGERI 5 SURABAYA


KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MAKALAH A3.4”.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas dan memahami tentang Prosedur, Resiko, Cara Pencegahan dan Cara Penanganan dalam Percobaan mencari dua kation dari suatu zat. Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah biologi ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata, namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait, baik moril maupun materil.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis denga ketulusan hati mengucapkan terimakasih, yang pertama kepada bapak pembimbing pelajaran Kejuruan Kimia Analisis A3.4 SMKN 5 Surabaya, yang kedua kepada teman-teman kelompok kami, dan yang terakhir kepada berbagai sumber makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman yang sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat menharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang menggunakan makalah ini agar makalah ini lebih baik dan lebih lengkap serta bermanfaat.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun tetap kami nantikan.


Surabaya, 1 September 2013
Penulis


XI KA-2


DAFTAR ISI

COVER                                                                                                                                  i
KATA PENGANTAR                                                                                                           ii
DAFTAR ISI                                                                                                                          iii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                                     1
1.      1    Latar Belakang                                                                                                1
1.      2    Rumusan Masalah                                                                                           1
1.      3    Tujuan Penelitian                                                                                            1
1.      4    Manfaat Penelitian                                                                                          1
BAB II PEMBAHASAN                                                                                                      2
            2. 1      Naskah Asli                                                                                                     2
            2. 2      Naskah Revisi                                                                                                 4
            2. 3      Rincian Prosedur Kerja                                                                                   6
            2. 4      Skema Percobaan                                                                                            10
2. 5      Gambar                                                                                                          13
            2. 6      Diskusi Kelompok                                                                                          15
BAB III PENUTUP                                                                                                               16
            3. 1      Kesimpulan                                                                                                     16
            3. 2      Kritik                                                                                                               16
3. 3      Saran                                                                                                               16



BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang
         Kesehatan dan keselamatan kerja sanagat penting bagi kita untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja tetapi juga dapat merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
         Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang.
         Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek dan tidak akan menyebabkan kecelakaan.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan psikologis.

1.2           Rumusan Masalah
1.      Bagai mana cara mengenal kesehatan dan keselamatan kerja...?
2.      Apa saja resiko dalam melakukan Percobaan mencari dua kation dari suatu zat. Misal Pb+ dan Al+++
3.      Bagaimana cara mencegah dan  menangani resiko dalam  melakukan Percobaan mencari dua kation dari suatu zat. Misal Pb+ dan Al+++

1.3              Tujuan Penelitian
1.      Siswa dapat cara mengenal kesehatan dan keselamatan kerja...?
2.      Siswa dapat  mengetahui resiko dalam melakukan Percobaan mencari dua kation dari suatu zat. Misal Pb+ dan Al+++
3.      Siswa dapat mencegah dan  menangani resiko dalam  melakukan Percobaan mencari dua kation dari suatu zat. Misal Pb+ dan Al+++

BAB II
PEMBAHASAN

1.4           Naskah asli
Percobaan mencari dua kation dari suatu zat. Misal Pb+ dan Al+++
Tujuan :
·         Siswa dapat memilih dan terampil menggunakan alat alat praktikum Kimia Analisa Kualitatif
·         Siswa dapat menetapkan / menguji kation dengan pereaksi yang betul.
·         Siswa dapat menulis persamaan reaksi reaksi yang terjadi.
Alat alat yang digunakan :
1.      Gelas ukur.
2.      Gelas piala.
3.      Tabung reaksi.
4.      Pipet.
5.      Pembakar bunsen.
6.      Cawan porselin.
7.      Corong.
8.      Pipa bengkok.
9.      Kertas saring.
Bahan bahan yang dipakai :
1.      HCl, 2N, 0,5N.
2.      HCl encer.
3.      Akuadest.
4.      HNO3 pekat.
5.      K2CrO4.
6.      NH4Cl padat.
7.      H2SO4.
8.      NH4OH pekat.
9.      KI.
10.  HCl pekat.
11.  H2O2 3%.
12.  FeS.
13.  Kertas Lakmus.
14.  Timbal asetat (Pb asetat).
15.  Metil Violet.
Prosedur percobaan :
1.      Tambah kedalam contoh beberapa tetes HCl encer. Terjadi endapan (1). Teruskan penambahan HCl encer sampai tak terjadi endapan lagi.
2.      Saring dan cuci endapan (1) dengan HCl 1-2N sebanyak 2 cc kemudian cuci dengan 1 cc air dingin 2-3 kali. Campur air pencuci dengan tapisan (1) dan simpan tapisan (1).
3.      Pindahkan endapan (1) dalam gelas piala kecil, tambahkan air suling 5-10 cc kemudian didihkan semua endapan menjadi larutan.
4.      Kedalam larutan tersebut diatas tambahkan larutan K2CrO4  terjadi endapan kuning.
5.      Tambahkan H2O2  3% sebanyak 1 cc kealam tapisan (1) dan kosentrasi asam harus dibuat menjadi 0,3 N.
6.      Panaskan sampai hampir mendidih dan kemudian alirkan gas H2S. Tidak terjadi endapan.
7.      Pindahkan larutan dalam cawan porselin, uapkan higga volumenya tinggal 10 cc.
8.      Tambahkan HNO3 sebanyak 8 cc untuk mengubah Fe+++
9.      uapkan hingga volume ± 1 cc kemudian tambahkan HCl pekat 10 cc dan 1-2 gr NH4Cl padat dan panaskan sampai mendidih.
10.  Tambahkan NH4OH pekat sedikit demi sedikit sampai larutan menjadi basah (uji dengan lakmus), panaskan selama 1 menit dan saring. Cuci endapan (2) yang terjadi dan simpan (2).
11.  Pindahkan endapan (2) kedalam gelas piala. Tambahkan air suling 10 cc.
12.  Tambahkan NaOH berlebihan dan H2O2 3%. Sebanyak 5 cc, didihkan selama 3 menit. Kemudian saring dan cuci endapan (3) dengan air panas atau dengan larutan NH4NO3 2%. Pindahkan dan simpan tapisan (3).
13.  Ambil sebagian dari endapan (3). Larutkan dalam HNO3 1:1 dan tambahkan 4 tetes H2O2 3% dan didihkan. Setelah larutan dingin tambahkan NaBiO3 aduk dan biarkan beberapa lama. Karena warna larutan tak menjadi violet berarti tak mengandung ion Mn.
14.  Sebagian dari endapan (3) larutkan dalam HCl encer dan tambahkan larutan KCNS. Terjadi larutan KCNS. terjadi warna merah
15.  Ambil sebagian tapisan (3) dan asamkan dengan HCl (uji dengan lakmus). Tambahkan NH4OH sampai basa kemudian panaskan sampai medidih. Tak terjadi endapan.
16.  Tapisan (2) bisa di buang karena sudah menemukan 2 kation.



2.2           Naskah revisi

Percobaan mencari dua kation dari suatu zat. Misal Pb+ dan Al+++
Tujuan :
·         Siswa dapat memilih dan terampil menggunakan alat alat praktikum Kimia Analisa Kualitatif
·         Siswa dapat menetapkan / menguji kation dengan pereaksi yang betul.
·         Siswa dapat menulis persamaan reaksi reaksi yang terjadi.
Alat alat yang digunakan :
1.      Gelas ukur.
2.      Gelas piala.
3.      Tabung reaksi.
4.      Pipet.
5.      Pembakar bunsen.
6.      Cawan porselin.
7.      Corong.
8.      Pipa bengkok.
9.      Kertas saring.
10.  Penyangga kaki tiga.
Bahan bahan yang dipakai :
1.      HCl, 2N, 0,5N.
2.      HCl encer.
3.      Akuadest.
4.      HNO3 pekat.
5.      K2CrO4.
6.      NH4Cl padat.
7.      H2SO4.
8.      NH4OH pekat.
9.      KI.
10.  HCl pekat.
11.  H2O2 3%.
12.  FeS.
13.  Kertas Lakmus.
14.  Timbal asetat (Pb asetat).
15.  Metil Violet.
16.  KCNS
17.  NaBiO3

Prosedur percobaan :
1.      Tambah kedalam contoh beberapa tetes HCl encer. Terjadi endapan (1). Teruskan penambahan HCl encer sampai tak terjadi endapan lagi.
2.      Saring dan cuci endapan (1) dengan HCl 1-2N sebanyak 2 cc kemudian cuci dengan 1 cc air dingin 2-3 kali. Campur air pencuci dengan tapisan (1) dan simpan tapisan (1).
3.      Pindahkan endapan (1) dalam gelas piala kecil, tambahkan air suling 5-10 cc kemudian didihkan semua endapan menjadi larutan.
4.      Kedalam larutan tersebut diatas tambahkan larutan K2CrO4  terjadi endapan kuning.
5.      Tambahkan H2O2  3% sebanyak 1 cc kealam tapisan (1) dan kosentrasi asam harus dibuat menjadi 0,3 N.
6.      Panaskan sampai hampir mendidih dan kemudian alirkan gas H2S. Tidak terjadi endapan.
7.      Pindahkan larutan dalam cawan porselin, uapkan higga volumenya tinggal 10 cc.
8.      Tambahkan HNO3 sebanyak 8 cc untuk mengubah Fe+++
9.      uapkan hingga volume ± 1 cc kemudian tambahkan HCl pekat 10 cc dan 1-2 gr NH4Cl padat dan panaskan sampai mendidih.
10.  Tambahkan NH4OH pekat sedikit demi sedikit sampai larutan menjadi basah (uji dengan lakmus), panaskan selama 1 menit dan saring. Cuci endapan (2) yang terjadi dan simpan (2).
11.  Pindahkan endapan (2) kedalam gelas piala. Tambahkan air suling 10 cc.
12.  Tambahkan NaOH berlebihan dan H2O2 3%. Sebanyak 5 cc, didihkan selama 3 menit. Kemudian saring dan cuci endapan (3) dengan air panas atau dengan larutan NH4NO3 2%. Pindahkan dan simpan tapisan (3).
13.  Ambil sebagian dari endapan (3). Larutkan dalam HNO3 1:1 dan tambahkan 4 tetes H2O2 3% dan didihkan. Setelah larutan dingin tambahkan NaBiO3 aduk dan biarkan beberapa lama. Karena warna larutan tak menjadi violet berarti tak mengandung ion Mn.
14.  Sebagian dari endapan (3) larutkan dalam HCl encer dan tambahkan larutan KCNS. Terjadi larutan KCNS. terjadi warna merah
15.  Ambil sebagian tapisan (3) dan asamkan dengan HCl (uji dengan lakmus). Tambahkan NH4OH sampai basa kemudian panaskan sampai medidih. Tak terjadi endapan.
16.  Tapisan (2) bisa di buang karena sudah menemukan 2 kation.





2.3           Rincian Prosedur Kerja
No.
Prosedur
resiko
pencegahan
penanganan
1
Tambah kedalam contoh beberapa tetes HCl encer. Terjadi endapan (1). Teruskan penambahan HCl encer sampai tak terjadi endapan lagi.

Terjadi tumpahan HCl pada tangan atau meja praktek
Gunakan sarung tangan untuk menghindari terkenanya HCl oleh tangan, gunakan masker untuk menghindari bau HCl yang sangat menyengat
Apabila terkena tumpahan pada meja praktek, segera beri lap basah dan apabila tumpahan terkena tangan segera cuci slama kurang lebih 15 menit
2
Saring dan cuci endapan (1) dengan HCl 1-2N sebanyak 2 cc kemudian cuci dengan 1 cc air dingin 2-3 kali. Campur air pencuci dengan tapisan (1) dan simpan tapisan (1).

ketika menyaring endapan terdapat sedikit endapan yang ikut tersaring dengan tapisan
Gunakan kertas saring ketika menyaring agar endapan tidak tercampur dengan tapisan
Jika terdapat sedikit endapan yang tercampur dengan tapisan maka ulangi percobaan tersebut
3
Pindahkan endapan (1) dalam gelas piala kecil, tambahkan air suling 5-10 cc kemudian didihkan semua endapan menjadi larutan.

1.letupan yang bisa terjadi karena larutan yg sedang didihkan 2.apabila memegang permukaan alat ketika mendidihkan endapan, tangan akan mengalami kontaminasi
1. gunakan kacamata lab untk menghindari mata dari letupan
2. jng memegang permukaan alat tanpa menggunakan APD
1.aliri mata dengan air mengalir selama 20 menit.
2.Berikan obat oles pada tangan yng terkenaluka bakar.
4
Kedalam larutan tersebut diatas tambahkan larutan K2CrO4  terjadi endapan kuning.

Terjadi tumpahan K2CrO4 pada tangan atau meja praktek
Gunakan sarung tangan untuk menghindari terkenanya K2CrO4 oleh tangan, gunakan masker untuk menghindari bau K2CrO4  apabila terdapat bau
Apabila terkena tumpahan pada meja praktek, segera beri lap basah dan apabila tumpahan terkena tangan segera cuci slama kurang lebih 15 menit
5
Tambahkan H2O2  3% sebanyak 1 cc kedalam tapisan (1) dan kosentrasi asam harus dibuat menjadi 0,3 N.

Terjadi tumpahan H2O2 pada tangan atau meja praktek
Gunakan sarung tangan untuk menghindari terkenanya H2O2 oleh tangan, gunakan masker untuk menghindari bau H2O2 apabila terdapat bau
Apabila terkena tumpahan pada meja praktek, segera beri lap basah dan apabila tumpahan terkena tangan segera cuci slama kurang lebih 15 menit
6
Panaskan sampai hampir mendidih dan kemudian alirkan gas H2S. Tidak terjadi endapan.

1.apabila memegang permukaan alat ketika mendidihkan larutan, tangan akan mengalami kepanasan
2. ketika mengalirkan gas H2S akan terdapat bau yang tidak sedap
1. jangan memegang permukaan alat tanpa menggunakan APD
2. siapkan APD untuk jaga” ketika terdapat bau yang tak sedap
1.gunakan lap atau APD ketika memegang permukaan alat
2. gunakan APD ketika munculnya bau yang tak sedap
7
Pindahkan larutan dalam cawan porselin, uapkan higga volumenya tinggal 10 cc.

Terjadi tumpahan larutan pada tangan atau meja praktek
Gunakan pipet tetes untuk memindahkan ke dalam cawan porselin agar tidak tumpah
Apabila terkena tumpahan pada meja praktek, segera beri lap basah dan apabila tumpahan terkena tangan segera cuci slama kurang lebih 15 menit
8
Tambahkan HNO3 sebanyak 8 cc untuk mengubah Fe+++

Terjadi tumpahan HNO3 pada tangan atau meja praktek
Gunakan sarung tangan untuk menghindari terkenanya HNO3 oleh tangan, gunakan masker untuk menghindari bau HNO3 apabila terdapat bau
Apabila terkena tumpahan pada meja praktek, segera beri lap basah dan apabila tumpahan terkena tangan segera cuci slama kurang lebih 15 menit
9
uapkan hingga volume ± 1 cc kemudian tambahkan HCl pekat 10 cc dan 1-2 gr NH4Cl padat dan panaskan sampai mendidih
1.ketika menguapkan dan mendidihkan larutan permukaan alat menjadi panas
2.terjadi tumpahan ketika menambahkan HCl
3. terjadi letusan apabila menambahkan NH4Cl secara tidak hati hati
1. jangan memegang permukaan alat tanpa menggunakan APD
2.gunakan sarung tangan untuk menghindari tumpahan HCl ke tangan
3.ketika menambahkan NH4Cl ke dalam larutan harus berhati hati
1.gunakan lap atau APD ketika memegang permukaan alat
2.apabila terkea tumpahan pada tangan segera bilas dengan air yang mengalir
3.apabila terjadi letusan segera matikan api yg di gunakan untuk memanaskan larutan
10
Tambahkan NH4OH pekat sedikit demi sedikit sampai larutan menjadi basah (uji dengan lakmus), panaskan selama 1 menit dan saring. Cuci endapan (2) yang terjadi dan simpan (2).

1.terjadi tumpahan ketika menambahkan NH4OH
2.ketika mencuci dan menyaring endapan terdapat sedikit endapan yang ikut tersaring dengan tapisan
1.gunakan sarung tangan untuk menghindari tumpahan NH4OH ke tangan
2.Gunakan kertas saring ketika menyaring agar endapan tidak tercampur dengan tapisan
1.apabila terkena tumpahan pada tangan segera bilas dengan air yang mengalir

11
Pindahkan endapan (2) kedalam gelas piala. Tambahkan air suling 10 cc.

1.Dalam memindahkan endapan masih terdapat endapan yang masih tertinggal dalam tabung reaksi.

1. sebelum memindahkan ke gelas piala aduk endapan terlebih dahulu agar tidak menggumpal

1.Bilas air sedikit pada endapan yang tertinggal kemudian masukkan ke dalam gelas piala.
12
Tambahkan NaOH berlebihan dan H2O2 3%. Sebanyak 5 cc, didihkan selama 3 menit. Kemudian saring dan cuci endapan (3) dengan air panas atau dengan larutan NH4NO3 2%. Pindahkan dan simpan tapisan (3).

1.terjadi tumpahan ketika menambahkan NaOH dan H2O2
2.ketika mencuci dengan air panas biasanya akan terjadi tumpahan pada tangan
1.gunakan sarung tangan untuk menghindari tumpahan NaOH dan H2O2 ke tangan dan menghindari terjadinya tumpahan air panas pada tangan
1.apabila terkena tumpahan pada tangan segera bilas dengan air yang mengalir

13
Ambil sebagian dari endapan (3). Larutkan dalam HNO3 1:1 dan tambahkan 4 tetes H2O2 3% dan didihkan. Setelah larutan dingin tambahkan NaBiO3 aduk dan biarkan beberapa lama. Karena warna larutan tak menjadi violet berarti tak mengandung ion Mn.

Ketika mengaduk larutan dengan tergesa gesa maka akan mengakibatkan tumpahan
Aduk secara perlahan agar tidak terjadi tumpahan
Apabila terkena tumpahan pada meja praktek, segera beri lap basah dan apabila tumpahan terkena tangan segera cuci slama kurang lebih 15 menit















2.4           Skema Percobaan



Panaskan sampai hampir mendidih kemudian alirkan H2S tidak terjadi endapan
 
bjn.jpgfffgr.jpgnjnk.jpgindex.jpghhgfg.jpg





Tambahkan H2O2 3% sebanyak 1 ccdan konsentrasi asam dibuat menjadi 0,3 N
 



munch_2013_09_04_184953.pngnjnk.jpg


Tambahkan larutan K2CrO4 terjadi endapan kuning
 
munch_2013_09_04_184953.png





Kemudian didihkan semua endapan menjadi larutan
 



njnk.jpgindex.jpghhgfg.jpg


Pindahkan endapan dalam gelas piala kecil, tambahkan air suling 5-10 cc
 
600px-precipitation_outline.pngmunch_2013_09_04_184953.pngmunch_2013_09_04_184953.pngbeaker-low-form-1.jpg





Campur air pencuci dengan tapisan dan simpan tapisan
 



600px-precipitation_outline.png


Tambahkan HCl kemudian saring dan cuci endapan dengan HCl 1-2N sebanyak 2 cc
 
600px-precipitation_outline.png600px-precipitation_outline.pngmunch_2013_09_04_184953.png





Oval: Di bagi menjadi 2



600px-precipitation_outline.png




















600px-precipitation_outline.png









Pindahkan larutan dalam cawan porselin, uapkan hingga volume tiggal 10 cc
 

gjnj.jpggjnj.jpg
hkl.jpgnjnk.jpg











Ambil sebagian endapan (3) larutkan dalam HNO3 1:1 tambahkan H2O2 3% 4 tetes dan didihkan
 
gjnj.jpg600px-precipitation_outline.png








600px-precipitation_outline.png600px-precipitation_outline.png





Tambahkan NaOH dan H2O2 3% sebanyak 5 cc, didihkan selama 3 menit. Kemudian saring dan cuci endapan (2) dan simpan tapisan
 



munch_2013_09_04_184953.png600px-precipitation_outline.png


njnk.jpgmunch_2013_09_04_185939.png600px-precipitation_outline.png


njnk.jpgindex.jpg


hhgfg.jpg600px-precipitation_outline.png






Oval: NaOH


600px-precipitation_outline.pngnjnk.jpg


Pindahkan endapan (2) ke dalam gelas piala dan tambahkan air suling 10 cc
 
njnk.jpg





Panaskan selama 1 menit dan saring. Cuci endapan (2) yang terjadi dan simpan tapisan (2)
 



munch_2013_09_04_184953.png600px-precipitation_outline.pngnjnk.jpgmunch_2013_09_04_185939.png600px-precipitation_outline.png


index.jpgnjnk.jpghhgfg.jpg


600px-precipitation_outline.pngnjnk.jpg





Tambahkan NH4Oh sedikit demi sedikit sampai larutan menjadi basah (uji dengan lakmus)
 



munch_2013_09_04_184953.png600px-precipitation_outline.png


Uapkan hingga volume ± 1 cc kemudian tambahkan HCl pekat 10 cc dan 1-2 grNH4Cl padat dan panaskan sampai mendidih
 
600px-precipitation_outline.pngasasdasdasda.jpgrytyty.jpgmunch_2013_09_04_184953.png





Tambahkan HNO3 pekat sebanyak 8 cc untuk mengubah Fe+++
 



gjnj.jpghkl.jpggjnj.jpgbjn.jpg









munch_2013_09_04_184953.png600px-precipitation_outline.png














Oval: KCNS600px-precipitation_outline.pngmunch_2013_09_04_184953.png600px-precipitation_outline.png
Setelah larutan dingin tambahkan NaBiO3 aduk dan biarkan beberapa lama.
 
600px-precipitation_outline.pngrytyty.jpgmunch_2013_09_04_184953.png                                                                                     

























Tapisan (2) bisa di buang karena sudah menemukan 2 kation
 









 
njnk.jpg


Kemudian panaskan sampai mendidih. Tidak terjadi endapan
 
njnk.jpgindex.jpghhgfg.jpg


600px-precipitation_outline.pngnjnk.jpg








600px-precipitation_outline.png600px-precipitation_outline.pngmunch_2013_09_04_184953.png





Sebagian dari endapan (3) larutkan dalam HCl encer dan tambahkan KCNS. Terjadi  larutanKCNS  warna merah
 



















2.5           Gambar




   




















2.6           Diskusi Kelompok

No
Nama
Kelompok
Pertanyaan
Jawaban
























































































































































BAB III
PENUTUP

3.1           Kesimpulan
Dalam praktek kerja ataupun setiap tindakan kerja tentu memiliki potensi bahaya atau resiko masing masing. Tentunya agar terhindar dari resiko-resiko tersebut kita harus mengetahui bagaimana cara mencegahnya dan cara menanganinya. Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat mengetahui resiko, cara pencegahan serta cara menangani resiko kerja. Khususnya pada percobaan mencari dua kation dari suatu zat.

3.2           Kritik
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3.3           Saran
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAKTERI, KAPANG DAN KHAMIR

PRINSIP KERJA 5S

MSDS

STRUKTUR SOSIAL

PROTEIN